|
ilustrasi oleh Mbah Google |
Sore itu di sebuah jalan setapak
dekat gudang di belakang kampus dua orang mahasiswa sedang asik berjalan menuju
pintu keluar belakang kampus. Sambil menghisap sepuntung rokok mereka
bercanda-canda seolah-olah melepas kepenatan setelah seharian belajar. “ Wah
hari ini sangat melelahkan ya Jon, gue di kelas tadi sampe sempet ketiduran
gara-gara ngerjain tugas tadi malam., ha ha ha”,” Memangnya lo ngerjain tugas?
Biasanya juga main Playstaton sampe pagi!”.
Sambil memasang muka malu Joni pun hanya tertawa mendengar cetusan dari
Nurdin.
“
Din, lo pernah denger ga? Kalau di gudang belakang kampus kita ini angker
loh?”,” Angker? Maksudnya?”,” Dahulu di gudang belakang kampus ini ada seorang
wanita yang dibunuh. Kabarnya wanita itu salah satu mahasiswa kampus ini juga.
Ada yang bilang arwahnya selalu gentayangan kalau sore menjelang malam seperti
ini”. Mendengar cerita singkat dari Joni, Nurdin pun hanya tertawa dan sampil
menepak pundak Joni, Ia mengatakan “ Alah kau ini manusia kampong, masih aja
percaya sama hal takhayul seperti itu. Aku tidak semudah itu percaya dan merasa
takut dengan cerita bualan seperti itu, ha ha ha”. Mereka saling berdebat
pendapat mengenai cerita yang di sampaikan
oleh Joni.
Haripun
mulai gelap, Nurdin dan Joni pun masih menyusuri jalan setapak menuju pintu
keluar, mereka berjalan sambil tertawa kencang. Namun, tiba-tiba sekelebat
bayangan putih lewat dengan begitu cepatnya, Joni yang melihat kejadian itu
terdiam kaku. Jantungnya berdebar kencang dan keringatnya mulai bercucuran
seolah-olah membeku karena kejadian tersebut. Nurdin yang tidak melihat
kejadian itu heran melihat temannya terdiam membeku seperti patung.
“
Jon, lo kenapa? Kok tiba-tiba berenti jalannya??”, sambil menggigil dan gemetar
kencang Joni perlahan mengucapkan kata-kata yang tidak terlalu jelas “ A…a…a…da
ba…ba…ba..yangan pu…pu…pu…tih lewat Din”. “ Hah?? Bayangan putih?? Lo ngigo ya
Jon??”. Nurdin yang masih mencoba bertanya kepada temannya itu tiba-tiba
terdiam, Ia merasakan suasana sekitarnya mencekam pepohonan yang lebat di
sebelah kiri dan kanan jalan setapak itu bergoyang kencang menambah kecekaman
suasana ditambah lagi keadaan sepi tanpa ada orang lain yang melewati jalan
itu.
Sekarang
Nurdin pun merasakan hal yang sama seperti Joni, Ia tak mampu menggerakkan
tubuhnya, keringat mulai membasahi kaos merah yang dikenakannya. Waktu
menunjukan pukul 18.30 WIB sudah hampir satu Jam lebih mereka berdua terdiam
menjadi kaku di jalan setapak itu, “ Jon lo bisa bergerak ga??”,” jangankan
gerakin kaki, gue mau gerakin jari aja terasa berat!”, uajar Joni sambil
tertatah. Mereka bingung dengan keadaan seperti itu. Mengapa hanya karena
melihat dan merasakan Susana yang mencekam tersebut mereka sampai tidak mampu
menggerakkan tubuhnya.
“
Apa ini?? Kenapa suasana begitu mencekam?? Mengapa tubuh ini tidak bisa
digerakkan?? Ya Allah berikanlah bantuan
kepada kami agar kami mampu bergerak dan meninggalkan tempat ini. Amin…!”, ucap
Nurdin di dalam hati. Masih dalam keadaan terdiam kaku tiba-tiba dari kejauhan
muncul cahaya yang mulai mendekat dari arah belakang Joni dan terdengarpula
suara “ Tak…tok…tak…tok…” seperti kayu
yang di hentamkan ke jalan. Semakin cahaya itu mendekat semakin jelas suara
hentaman kayu tersebut. Nurdin yang melihat langsung memberitahukan kepada Joni
“ Jon dari belakang lo ada cahaya muncul dan mulai mendekat kearah kita!!” Joni
yang diberitahu oleh Nurdin kaget bukan main, ia semakin ketakutan, keringat
yang tadinya sudah mongering kini membasahi lagi kaus biru yang dikenakannya,
Ia tak mampu teriak dan hanya mampu terdiam sambil berdoa.
“
Din gue minta maaf ya atas segala kesalah gue, gue yang suka ngambil pulpen lo,
gue yang suka belah dua penghapusan lo dan gue juga pernah naro upil di bangku
lo, maafin gue yah. Gue saying sama lo!!” tutur Joni pelan sambil merengek,
Nurdin yang mendengar pernyataan Joni Nurdin pun kaget bukan main “ Hah?? Jadi
selama ini lo yang suka ngejailin gue?? Sial!!.
yaudah gue maafin, tapi buat soal yang upil nanti gue minta pertanggung
jawaban lo ya”,” I ague akan bertanggung jawab kalau kita selamat dari keadaan
ini, huaaaaa…”. Mereka mulai mendekat dan saling berpegangan, cahaya yang
muncul itu kini mulai mendekat, semakin mendekat dan mendekat.
“Huaaaa
plissss jangan ambil gue om setan, gue masih muda, gue masih belom nikah, dan
gue belom namatin permainan Naruto playstation” teriak Joni kearah cahaya yang
datang menghampiri mereka. “ Sial !! dalam keadaan kayak gini lo masih mikirin
main playstation?? Kebangetan!! Berdoa woy!!” sahut Nurdin. Cahaya itu kian
mendekat Nurdin dan Joni yang semakin histeris hanya mampu diam tidak bergerak,
cahaya kini hanya berjarak tiga meter dari tempat mereka berdiri. Dari arah
bayangan itu tiba-tiba muncul sesosok pria tua rentan membawa tongkat berpakaian
serba putih sambil memegan lampu senter “ Hey kalian!! Sedang apa malam-malam
di tempat seperti ini?? Kalian mau mesum yah??”, teriak pria tua itu kepada
Joni dan Nurdin. “ maaf om setan jangan ganggu kami, kami Cuma numpan lewat.
Kami juga bukan mau mesum… beneran Cuma mau numpang lewat!!”, sahut Joni sambil
gemetar. Dengan kedatangan pria tua tersebut seketika Joni dan Nurdin yang
awalnya tidak mampu bergerak tiba-tiba terjatuh lemas dan mulai bisa
menggerakkan tubuhnya.
“
Seenaknya aja kalian nyebut saya om setan!!”, ucap pria tua tersebut. “ Lalu o
mini siapa??”, Tanya Nurdin ke pria tua tersebut. Sambil sembunyi di belakang
Nurdin, Joni berkata “ Din, liat kakinya
napak apa engga tuh??”,” Wus, lo ini ngawur aja Jon!!”. “ Ha…ha…ha..” tawa yang
cukup membuat Joni dan Nurdin semakin ketakutan. “ Kalian ini bicara apa sih??
Ngawur banget ha…ha…ha…” ucap pria tua tersebut sambil tertawa. “ Begini pak
tadi kami itu...” mulailah Nurdin dan Joni menceritakan apa yang terjadi kepada
mereka tadi.
“ Ha…Ha…Ha… hantu??? Hari gini
masih percaya dengan hantu!! Itu Cuma perasaan kalian aja” ucap pria tua itu
sambil tertawa. “ Bener pak, tadi saya liat bayangan putih lewat cepet banget,
setelah itu saya ga bisa gerakin badan saya”, Ucap Joni. “ Sudah…sudah…, sekarang
sebaiknya kalian pulang. Malam sudah semakin larut, nanti kalian di carikan
oleh orang tua kalian!” ucap pria tua itu sambil tersenyum. “ Baik pak, kami
akan segera pulang. Maaf sudah mengganggu dan terimakasih sudah membantu
kami”,” Ha…ha…ha… sama-sama mari saya akan antar kalian sampai pintu
belakang”,” Baik pak terimakasih”, sahut seru Joni dan Nurdin. Merekapun mulai
berjalan kembali menuju pintu keluar.
“
Nah, udah sampe nih di pintu keluar, lain kali jangan pulang malam-malam dan
jangan lupa berdoa sebelum pulang” ucap pria tua itu kepada Joni dan Nurdin. “
Baik pak kami akan ingat pesan bapak, terimakasih sudah mau mengantar kami
sampai pintu keluar”,” Ia sama-sama” ucap pria tua itu. Akhirnya Joni dan
Nurdin pun berjalan meninggalkan pria tua dan pintu keluar kampunya itu menuju
pangkalan ojeg. Sesampainya di pangkalan ojeg, semua tukang ojeg pun terkejut
dan berkata “ Mas dari mana?? Koq jam segini baru pulang??”,” Dari kampuslah
bang, masa dari mall!!” seru Joni. Seketika
tukang ojegpun terheran dan kembali bertanya “ Jam segini baru pulang?? Biasanya juga kuliah malam itu
paling malam jam 10-an”, mendengar pernyataan tersebut Joni dan Nurdin pun
terkejut. Mereka langsung melihat kearah jam tangan mereka dan bertambah terkejutnya mereka mendapati
jam tangan mereka menunjukkan pukul 01.30 WIB pagi.
“ Masa kalian kuliah sampai jam
seggini??? Jangan-jangan kalian tadi…??” tutur tukang ojeg kepada Joni dan Nurdin. “ Ia bang tadi kami mendapatkan
pengalaman aneh sekali” seru Joni, “ Memang tadi kalian kenapa??” Tanya tukang
ojeg heran. Mulailah Joni dan Nurdin menceritakan pengalaman mengerikan mereka
kepada tukang ojeg yang ada di pangkalan tersebut. “ Kalian adalah orang
kesekian yang mengalami kejadian tersebut, tapi kalian harus bersyukur!!” seru
tukang ojeg setelah mendengarkan cerita
mereka. “ Memang kenapa bang??” Tanya Nurdin, “ Dulu juga pernah ada kejadian
seperti kalian yang menimpah salah
seorang mahasiswi. Namun, apenya mahasiswi tersebut tidak pernah kembali sampai
sekarang, kabarnya sih, mereka sudah tewas dan bergentayangan di jalan
tersebut”. Mendengar ucapan tukang ojeg tersebut Joni dan Nurdin mulai gemetar
dan shok mendengan cerita tersebut.
Joni yang terkejut terdiam sejenak
dan tiba-tiba menoleh kembali kearah pintu belakang kampus, dari kejauhan Joni
melihat pria tua itu berdiri sambil tersenyum melambaikan tangannya kearah
Joni. Joni terpaku diam, bulu kuduknya kembali berdiri seperti tersengat aliran
listrik. Keringatnya kembali bercucuran membasahi bajunya. Joni semakin terkejut ketika ia melihat
sesosok wanita berambut panjang dan berjubah putih mendekat dan berdiri di
sebelah pria tua tersebut dengan sekejab pria tua dan kedua perempuan itu
menghilang dan pintu belakang kampus itu tertutup rapat. Sambil menghela nafas
lemas Joni mulai berbalik kembali kearah Nurdin, “ Jon, lo kenapa???” Tanya
Nurdin, ” Ga apa-apa” jawab Joni lemas.
Creat By:
SYAMSI RISYAD