Welcome text

Rumah di Jual

Halaman

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 28 November 2012

Karyaku



Seni adalah seuatu yang timbul dari dalam hati, dapat kita proyeksikan dengan berbagai cara. mulai dari menulis, menggambar, bermain musik, maupun mendesain sesuatu. inilah beberapa karya dari sebuah tangan nakal yang sering iseng dengan dunia yang di sebut seni. :)

karyaku   











masih banyak lagi yang bisa saya tampilkan, namun karena keterbatasan waktu sementara ini dulu ya :p

Selasa, 20 November 2012

Misteri Jalan Setapak Belakang Kampus


ilustrasi oleh Mbah Google

Sore itu di sebuah jalan setapak dekat gudang di belakang kampus dua orang mahasiswa sedang asik berjalan menuju pintu keluar belakang kampus. Sambil menghisap sepuntung rokok mereka bercanda-canda seolah-olah melepas kepenatan setelah seharian belajar. “ Wah hari ini sangat melelahkan ya Jon, gue di kelas tadi sampe sempet ketiduran gara-gara ngerjain tugas tadi malam., ha ha ha”,” Memangnya lo ngerjain tugas? Biasanya juga main Playstaton sampe pagi!”.  Sambil memasang muka malu Joni pun hanya tertawa mendengar cetusan dari Nurdin.
            “ Din, lo pernah denger ga? Kalau di gudang belakang kampus kita ini angker loh?”,” Angker? Maksudnya?”,” Dahulu di gudang belakang kampus ini ada seorang wanita yang dibunuh. Kabarnya wanita itu salah satu mahasiswa kampus ini juga. Ada yang bilang arwahnya selalu gentayangan kalau sore menjelang malam seperti ini”. Mendengar cerita singkat dari Joni, Nurdin pun hanya tertawa dan sampil menepak pundak Joni, Ia mengatakan “ Alah kau ini manusia kampong, masih aja percaya sama hal takhayul seperti itu. Aku tidak semudah itu percaya dan merasa takut dengan cerita bualan seperti itu, ha ha ha”. Mereka saling berdebat pendapat mengenai cerita  yang di sampaikan oleh Joni.
            Haripun mulai gelap, Nurdin dan Joni pun masih menyusuri jalan setapak menuju pintu keluar, mereka berjalan sambil tertawa kencang. Namun, tiba-tiba sekelebat bayangan putih lewat dengan begitu cepatnya, Joni yang melihat kejadian itu terdiam kaku. Jantungnya berdebar kencang dan keringatnya mulai bercucuran seolah-olah membeku karena kejadian tersebut. Nurdin yang tidak melihat kejadian itu heran melihat temannya terdiam membeku seperti patung.
            “ Jon, lo kenapa? Kok tiba-tiba berenti jalannya??”, sambil menggigil dan gemetar kencang Joni perlahan mengucapkan kata-kata yang tidak terlalu jelas “ A…a…a…da ba…ba…ba..yangan pu…pu…pu…tih lewat Din”. “ Hah?? Bayangan putih?? Lo ngigo ya Jon??”. Nurdin yang masih mencoba bertanya kepada temannya itu tiba-tiba terdiam, Ia merasakan suasana sekitarnya mencekam pepohonan yang lebat di sebelah kiri dan kanan jalan setapak itu bergoyang kencang menambah kecekaman suasana ditambah lagi keadaan sepi tanpa ada orang lain yang melewati jalan itu.
            Sekarang Nurdin pun merasakan hal yang sama seperti Joni, Ia tak mampu menggerakkan tubuhnya, keringat mulai membasahi kaos merah yang dikenakannya. Waktu menunjukan pukul 18.30 WIB sudah hampir satu Jam lebih mereka berdua terdiam menjadi kaku di jalan setapak itu, “ Jon lo bisa bergerak ga??”,” jangankan gerakin kaki, gue mau gerakin jari aja terasa berat!”, uajar Joni sambil tertatah. Mereka bingung dengan keadaan seperti itu. Mengapa hanya karena melihat dan merasakan Susana yang mencekam tersebut mereka sampai tidak mampu menggerakkan tubuhnya.
            “ Apa ini?? Kenapa suasana begitu mencekam?? Mengapa tubuh ini tidak bisa digerakkan??  Ya Allah berikanlah bantuan kepada kami agar kami mampu bergerak dan meninggalkan tempat ini. Amin…!”, ucap Nurdin di dalam hati. Masih dalam keadaan terdiam kaku tiba-tiba dari kejauhan muncul cahaya yang mulai mendekat dari arah belakang Joni dan terdengarpula suara “ Tak…tok…tak…tok…”  seperti kayu yang di hentamkan ke jalan. Semakin cahaya itu mendekat semakin jelas suara hentaman kayu tersebut. Nurdin yang melihat langsung memberitahukan kepada Joni “ Jon dari belakang lo ada cahaya muncul dan mulai mendekat kearah kita!!” Joni yang diberitahu oleh Nurdin kaget bukan main, ia semakin ketakutan, keringat yang tadinya sudah mongering kini membasahi lagi kaus biru yang dikenakannya, Ia tak mampu teriak dan hanya mampu terdiam sambil berdoa.
            “ Din gue minta maaf ya atas segala kesalah gue, gue yang suka ngambil pulpen lo, gue yang suka belah dua penghapusan lo dan gue juga pernah naro upil di bangku lo, maafin gue yah. Gue saying sama lo!!” tutur Joni pelan sambil merengek, Nurdin yang mendengar pernyataan Joni Nurdin pun kaget bukan main “ Hah?? Jadi selama ini lo yang suka ngejailin gue?? Sial!!.  yaudah gue maafin, tapi buat soal yang upil nanti gue minta pertanggung jawaban lo ya”,” I ague akan bertanggung jawab kalau kita selamat dari keadaan ini, huaaaaa…”. Mereka mulai mendekat dan saling berpegangan, cahaya yang muncul itu kini mulai mendekat, semakin mendekat dan mendekat.
            “Huaaaa plissss jangan ambil gue om setan, gue masih muda, gue masih belom nikah, dan gue belom namatin permainan Naruto playstation” teriak Joni kearah cahaya yang datang menghampiri mereka. “ Sial !! dalam keadaan kayak gini lo masih mikirin main playstation?? Kebangetan!! Berdoa woy!!” sahut Nurdin. Cahaya itu kian mendekat Nurdin dan Joni yang semakin histeris hanya mampu diam tidak bergerak, cahaya kini hanya berjarak tiga meter dari tempat mereka berdiri. Dari arah bayangan itu tiba-tiba muncul sesosok pria tua rentan membawa tongkat berpakaian serba putih sambil memegan lampu senter “ Hey kalian!! Sedang apa malam-malam di tempat seperti ini?? Kalian mau mesum yah??”, teriak pria tua itu kepada Joni dan Nurdin. “ maaf om setan jangan ganggu kami, kami Cuma numpan lewat. Kami juga bukan mau mesum… beneran Cuma mau numpang lewat!!”, sahut Joni sambil gemetar. Dengan kedatangan pria tua tersebut seketika Joni dan Nurdin yang awalnya tidak mampu bergerak tiba-tiba terjatuh lemas dan mulai bisa menggerakkan tubuhnya.
            “ Seenaknya aja kalian nyebut saya om setan!!”, ucap pria tua tersebut. “ Lalu o mini siapa??”, Tanya Nurdin ke pria tua tersebut. Sambil sembunyi di belakang Nurdin,  Joni berkata “ Din, liat kakinya napak apa engga tuh??”,” Wus, lo ini ngawur aja Jon!!”. “ Ha…ha…ha..” tawa yang cukup membuat Joni dan Nurdin semakin ketakutan. “ Kalian ini bicara apa sih?? Ngawur banget ha…ha…ha…” ucap pria tua tersebut sambil tertawa. “ Begini pak tadi kami itu...” mulailah Nurdin dan Joni menceritakan apa yang terjadi kepada mereka tadi.
“ Ha…Ha…Ha… hantu??? Hari gini masih percaya dengan hantu!! Itu Cuma perasaan kalian aja” ucap pria tua itu sambil tertawa. “ Bener pak, tadi saya liat bayangan putih lewat cepet banget, setelah itu saya ga bisa gerakin badan saya”, Ucap Joni. “ Sudah…sudah…, sekarang sebaiknya kalian pulang. Malam sudah semakin larut, nanti kalian di carikan oleh orang tua kalian!” ucap pria tua itu sambil tersenyum. “ Baik pak, kami akan segera pulang. Maaf sudah mengganggu dan terimakasih sudah membantu kami”,” Ha…ha…ha… sama-sama mari saya akan antar kalian sampai pintu belakang”,” Baik pak terimakasih”, sahut seru Joni dan Nurdin. Merekapun mulai berjalan kembali menuju pintu keluar.
            “ Nah, udah sampe nih di pintu keluar, lain kali jangan pulang malam-malam dan jangan lupa berdoa sebelum pulang” ucap pria tua itu kepada Joni dan Nurdin. “ Baik pak kami akan ingat pesan bapak, terimakasih sudah mau mengantar kami sampai pintu keluar”,” Ia sama-sama” ucap pria tua itu. Akhirnya Joni dan Nurdin pun berjalan meninggalkan pria tua dan pintu keluar kampunya itu menuju pangkalan ojeg. Sesampainya di pangkalan ojeg, semua tukang ojeg pun terkejut dan berkata “ Mas dari mana?? Koq jam segini baru pulang??”,” Dari kampuslah bang, masa dari mall!!” seru Joni.  Seketika tukang ojegpun terheran dan kembali bertanya “ Jam segini  baru pulang?? Biasanya juga kuliah malam itu paling malam jam 10-an”, mendengar pernyataan tersebut Joni dan Nurdin pun terkejut. Mereka langsung melihat kearah jam tangan mereka  dan bertambah terkejutnya mereka mendapati jam tangan mereka menunjukkan pukul 01.30 WIB pagi.
“ Masa kalian kuliah sampai jam seggini??? Jangan-jangan kalian tadi…??” tutur tukang ojeg kepada Joni dan  Nurdin. “ Ia bang tadi kami mendapatkan pengalaman aneh sekali” seru Joni, “ Memang tadi kalian kenapa??” Tanya tukang ojeg heran. Mulailah Joni dan Nurdin menceritakan pengalaman mengerikan mereka kepada tukang ojeg yang ada di pangkalan tersebut. “ Kalian adalah orang kesekian yang mengalami kejadian tersebut, tapi kalian harus bersyukur!!” seru tukang ojeg  setelah mendengarkan cerita mereka. “ Memang kenapa bang??” Tanya Nurdin, “ Dulu juga pernah ada kejadian seperti kalian yang menimpah  salah seorang mahasiswi. Namun, apenya mahasiswi tersebut tidak pernah kembali sampai sekarang, kabarnya sih, mereka sudah tewas dan bergentayangan di jalan tersebut”. Mendengar ucapan tukang ojeg tersebut Joni dan Nurdin mulai gemetar dan shok mendengan cerita tersebut.
Joni yang terkejut terdiam sejenak dan tiba-tiba menoleh kembali kearah pintu belakang kampus, dari kejauhan Joni melihat pria tua itu berdiri sambil tersenyum melambaikan tangannya kearah Joni. Joni terpaku diam, bulu kuduknya kembali berdiri seperti tersengat aliran listrik. Keringatnya kembali bercucuran membasahi bajunya.  Joni semakin terkejut ketika ia melihat sesosok wanita berambut panjang dan berjubah putih mendekat dan berdiri di sebelah pria tua tersebut dengan sekejab pria tua dan kedua perempuan itu menghilang dan pintu belakang kampus itu tertutup rapat. Sambil menghela nafas lemas Joni mulai berbalik kembali kearah Nurdin, “ Jon, lo kenapa???” Tanya Nurdin, ” Ga apa-apa” jawab Joni lemas.
                                                                                                   
Creat By: SYAMSI RISYAD