Karya
fiksi merupakan suatu karya sastra berupa tulisan yang menceritakan suatu
peristiwa berdasarkan fakta atau khayalan, ilusi, dan imajinasi, namun
penulisannya lebih dikembangkan dengan imajinasi sang penulis.
Karya
fiksi mempunyai beberapa bentuk penulisan, tapi yang sering kita lihat atau
baca adalah cerpen dan novel. Bahan penulisan dua karya fiksi tersebut
selain bisa berdasarkan imajinasi atau hasil khayalan, juga dapat bersumber
dari kenyataan/fakta/realita selama karya tersebut masih mengandung unsur-unsur
yang dapat mengembangkan atau memunculkan imajinasi pembaca.
Apabila
sang penulis membuat karya fiksi bedasarkan kenyataan atau fakta tidak berarti
semua isi tulisan tersebut merupakan fakta semata, namun sang penulis hanya
menjadikan fakta atau khayalan tersebut sebagai landasan atau kerangka cerita
yang akan dikembangan lagi oleh penulis dengan imajinasinya.
Novel
pada umumnya memiliki alur cerita yang lebih luas karena dalam novel konflik,
setting, plot-alur, tokoh-penokohan, dapat dikembangkan dengan leluasa dan
bebas sehingga cerita yang disuguhkan lebih bervariatif karena tema yang di
masukkan bisa lebih dari satu. Berbeda dengan cerpen yang unsur-unsur fiksi
didalamnya lebih dibatasi dan bertema tunggal.
Karya
fiksi memiliki beberapa unsur yang apabila tidak terdapat unsur tersebut
bukanlah disebut sebagai karya fiksi, namun dapat dikatakan sebuah berita.
Unsur-unsur karya fiksi antaralain: tema, konflik, dan
tokoh,penokohan,karakter.
Tema
Tema merupan
hal pokok yang terdapat dalam suatu cerita atau karya fiksi. Bisa
dikatakan tema wajib terdapat dalam suatu cerita atau karya fiksi. Tanpa tema
cerita atau karya fiksi yang disajikan akan hambar sehingga akan sulit di
pahami oleh pembaca.
Banyak sekali tema yang digunakan dalam sebuah cerita
atau karya fiksi, namun ada beberapa tema yang sudah biasa digunakan seperti
percintaan, persahabatan, penghianatan, misteri, dan kesedihan.
Tokoh, Penokohan, Karakter
Selain tema,
tokoh juga merupakan pokok terpenting dalam sebuah cerita atau karya fiksi.
Tokoh dalam karya fiksi berperan sebagai pelaku peristiwa, biasanya tokoh yang
sering digunakan sebagai pelaku peristiwa adalah seorang manusia yang mempunya
nama, watak, dan karakteristik tertentu, namun binatang ataupun tumbuhan yang
mendapatkan sentuhan imajinasi dari seorang penulis juga dapat dijadikan sebuah
tokoh dalam cerita atau karya fiksi tersebut.
Banyak atau sedikitnya tokoh dalam sebuah cerita atau
karya fiksi tidaklah menjadi hambatan, karena sebanyak apapun tokoh atau
sedikit apapun tokoh tidak menjadikan cerita atau karya fiksik menjadi tidak bagus ataupun hambar. Tokoh dalam sebuah cerita memiliki dua
karakter yaitu protagonis dan antagonis, protagonist adalah tokoh utama dalam
cerita, tak selalu harus selalu tokoh yang baik, jagoan, dan pahlawan.
Antagonis merupakan tokoh pendukung atau bisa di katakana sebagai lawan dari
protagonis, tak selalu harus dikaitkan dengan peran jahat, namun dapat
mempunyai peran lain.
Konflik
Unsur penting
lainnya dalam sebuah karya fiksi adalah konflik, karya fiksi yang tidak
mempunyai konflik tidak bisa dikatakan sebagai sebuah cerita. Konflik
menjadikan cerita tersebut penuh dengan warna, seperti sedih, mendebarkan,
menjengkelkan, dan lain-lain.
Konflik biasanya terjadi antara tokoh dengan
tokohlain, baik itu manusia, hewan, tumbuhan, dan lain-lain. Namun tidak selalu
konflik itu terjadi antar tokoh, konflik juga dapat terjadi antar tokoh dan
batin sang tokoh sendiri.
Pada dasarnya karya
fiksi mempunyai nilai sastra yang baik, karena pengembangan-pengembangan yang
dilakukan oleh penulis bedasarkan imajinasi yang tinggi, pemilihan tema, tokoh dan watak yang menarik serta konflik yang
membuat warna dalam karya fiksi sehingga dapat menciptakan suatu karya fiksi
yang baik dan dapat membuat pembaca terbawa dalam karya tersebut.
Semoga bermanfaat :)